Rabu, 19 April 2017

"Ngaben Upacara Menuju Nirwana"

   
 Bali merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Di daerah Bali ada salah satu  kearaifan lokal yang unik yaitu  ngaben. Ngaben sendiri merupakan proses kremasi atau pembakaran jenazah di Bali. Dalam agama hindu ngaben termasuk dalam upacara pitra yadnya. Dalam upacara ini, tidak ada air mata karena dianggap hanya membuat arwah terhenti untuk sementara waktu dan menjalani reinkarnasi atau akan menemukan peristirahatan terakhir di moksha yaitu suatu keadaan dimana jiwa telah bebas dari reinkarnasi dan roda kematian. Upacara ngaben ini juga menjadi simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal.
      Upacara ngaben dilakukan dengan cara memasukan jenazah pada peti. Peti ini diletakkan di dalam sebuah Sarcophagus yang berbentuk lembu atau diletakkan di sebuah wadah berbentuk vihara. Wadah ini terbuat dari kertas dan kayu. Bentuk vihara atau lembu ini dibawa menuju ke tempat kremasi melalui suatu prosesi. Prosesi tersebut tidak berjalan pada satu jalan lurus karena bertujuan untuk menjauhkan roh jahat dari jenazah.
 Biasanya ngaben dilakukan sesuai dengan tingkatan kasta yang dimiliki seseorang. Bagi jenasah yang masih memiliki kasta tinggi, ritual ini bisa dilakukan selama 3 hari. Namun, untuk keluarga yang kastanya rendah, jenasah harus dikubur terlebih dahulu baru kemudian dilakukan ngaben. Upacara ngaben di Bali biasanya dilakukan secara besar-besaran seperti pesta dan menghabiskan biaya yang banyak. Oleh sebab itu tidak sedikit orang yang melakukan upacara ngaben dalam selang waktu yang lama setelah kematian. Saat ini masyarakat Hindu di Bali banyak yang melakukan upacara ngaben secara massal untuk menghemat biaya

        Sekarang upacara Ngaben dilakukan secara massal untuk menghemat biaya. Bagi keluarga yag belum mampu jenazah akan dimakamkan terlebih dahulu sambil mengumpulkan biaya untuk melakukan upacara ngaben. Untuk pelaksanaan ngaben para tetua atau orang yang paham mendiskusikan dahulu hari pelaksanaan. Bagi masyarakat di bali ngaben adalah momen bahagia karena dengan melaksanakan upacara ini. Orang tua atau anak-anak telah melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga. Oleh sebab itu upacara ini selalu disambut dengan suka cita dan tanpa isak tangis. Karena isak tangis dianggap sebagai penghambat roh untuk menuju nirwana 

Senin, 17 April 2017

Guruku Pahlawanku

    Guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau rela menempuh perjalanan hanya untuk mengajari kami pelajaran. Walaupun hujan dan panas menerpa mereka tidak menyerah untuk berangkat ke sekolah. Jasamu tidak akan pernah bisa terbayarkan oleh apapun. Mereka mengajari kami cara berkata sopan dan berakhlak mulia. Mereka bagaikan pelita di tengah malam. Guru adalah pahlawanku.
     Beberapa bulan ini banyak diberitakan tentang kasus tenaga kerja pendidik dipenjarakan. Karena murid-murid sekarang tidak menghargai pengabdian seorang guru. Contohnya adalah seorang guru masuk penjara hanya karena mencubit siswa yang nakal. Tidak hanya itu ada juga seorang dosen dibunuh. Murid sekarang terlalu dimanja oleh orang tuanya. Dulu kami tidak pernah mendengar kabar seorang guru di penjarakan.  Kami tidak pernah melapor kepada orang tua jika kami melapor bukannya malah di sayang tetapi malah ditambah dua kali lipat.
      Perlakuan murid kepada guru saat ini jauh dari kata sopan. Bahkan murid sekarang berani mencaci atau menghina seorang guru. Jasa guru tidak akan terbayarkan. Guru yang mengäjari kami hingga bisa membaca dan menulis. Guru adalah cahayaku. Guru bagaikan embun di pagi hari. Guruku adalah pahlawanku

  

"Ngaben Upacara Menuju Nirwana"

      Bali merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Di daerah Bali ada salah satu  kearaifan lokal yang unik yaitu  ngaben....